KPU Serentak Nobar Film Kejarlah Janji di Hari Santri,

KPU Serentak Nobar Film Kejarlah Janji di Hari Santri, Ajak Santri Gunakan Hak Pilihnya di Pemilu 2024

Bertepatan dengan peringatan Hari Santri Nasional yang jatuh pada tanggal 22 Oktober, Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) menggelar acara nonton bareng film Kejarlah Janji di pesantren seluruh Indonesia, sebagai bagian dari sosialisasi penyelenggaraan Pemilu 2024


Acara nonton bareng Film “Kejarlah Janji” menjadi agenda KPU RI. Dalam pandangan Anggota KPU Mochammad Afifuddin, sosialisasi pemilu dapat dihubungkan dengan santri mengingat jumlah santri yang begitu besar. “Kenapa bagi KPU peringatan hari santri kita hubungkan dengan sosialisasi pemilu, karena bagi KPU jumlah santri ini sangat besar, pemilih dari kalangan santri ini juga besar. Jadi, KPU mengajak santriwan dan santriwati untuk menggunakan hak pilihnya dalam pemilu,” tambahnya

Hal tersebut disampaikan Afif saat hadir pada acara nonton bareng film “Kejarlah Janji” dalam rangka Peringatan Hari Santri Nasional di Pesantren Bina Insan Mulia, Cirebon, Minggu (22/10/2023). Afif ditemani oleh jajaran KPU Provinsi Jawa Barat, dan KPU Kabupaten Cirebon serta Bupati Cirebon.

Pada acara yang dihadiri sekitar 4.000 orang santri tersebut, Afif mengulas film Kejarlah Janji yang bercerita soal pentingnya menepati janji dan tidak menyebarkan berita yang tidak baik dalam pemilu, serta menceritakan pemilu yang menggembirakan.

“Ini saya lihat ribuan kalau gak salah sekitar 4.000 santri, acara ini secara serentak dilakukan di seluruh Indonesia, yakni di beberapa pesantren, tetapi sepertinya Pesantren Bina Insan Mulia ini yang paling meriah,” kata Afif

Selain itu, Afif juga merupakan seorang santri yang pernah merasakan kehidupan di pesantren. Dia teringat masa lalunya saat masih mondok, meski kali ini ia melihat Pesantren Bina Insan Mulia lebih dari yang ia bayangkan.

“Jadi, sekarang ini jadi santriwan dan santriwati, nantinya bisa jadi anggota KPU. Kalau pesantrennya lebih bagus seperti Pesantren Bina Mulia ini, maka kelak akan lebih dari anggota KPU. Ketua KPU sekarang juga pernah nyantri,” ungkap Afif

Oleh karena itu, Afif memotivasi para santri agar semangat dalam menimba ilmu, sehingga kelak menjadi orang yang sukses, karena banyak dari kalangan santri yang terbukti berhasil.

“Jadi kita harus optimis, kita harus semangat bahwa belajar di manapun asal sungguh-sungguh, asal istiqomah pasti nanti akan jadi orang yang bermanfaat,” pungkasnya.

Afif berharap Pemilu 2024 berjalan sukses dengan mengajak keterlibatan aktif para santri dalam menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024.

Terakhir Afif menyampaikan terima kasih kepada KPU Provinsi Jawa Barat, KPU Kabupaten Cirebon, terutama pada pimpinan Pesantren Bina Insan Mulia Cirebon yang telah memfasilitasi KPU dalam pemutaran film “Kejarlah Janji” sebagai bagian dari sosialisasi pemilu di pesantren.

Sementara itu, Pengasuh Pesantren Bina Insan Mulia KH. Imam Jazuli mengungkapkan sebagian besar tamu undangan yang hadir adalah santri, sehingga hal tersebut membuktikan peran santri pada politik nasional.

“Ada Bupati santri, komisioner santri, baik di pusat, provinsi dan kabupaten. Pesan penting buat kalian para santri, bahwa menjadi santri itu memiliki peluang yang sangat terbuka, masuk ke politik oke, ke regulator pemilu juga oke, bahkan anggota dewan juga dari santri,” ucap Jazuli

Jazuli mengatakan nonton bareng film “Kejarlah Janji” merupakan bagian dari pendidikan politik kepada santri, terlebih pendidikan politik di pesantren bina insan mulia ini juga sudah berjalan.

“Hari ini kita akan menonton film “Kejarlah Janji” untuk memberikan pendidikan politik kepada para santri, agar ebih sadar tentang pentingnya politik. Bedanya di Bina Insan Mulia ini paling banyak santrinya yang ingin aktif di dunia politik, karena pendidikan politik adalah yang paling penting,” tegas Jazuli.

Jazuli menambahkan bahwa dakwah terhebat itu adalah dengan kekuasaan, menurutnya, Rasulullah SAW pernah menyampaikan, “Kalau kalian melihat kemungkaran, maka ubahlah dengan tangan”. “Hal tersebut dimaknai bahwa merebut kekuasaan bagi santri hukumnya fardhu ‘ain. Memiliki niat dan tujuan mengembangkan dakwah Islamiyah. Dakwah Islam itu artinya kesejahteraan rakyat, keadilan rakyat dan menghormati nilai-nilai kemanusiaan dan itu yang bisa diterapkan dengan kekuasaan,” kata Jazuli

***



Follow Google News SPEAK.co.id, dapatkan update berita terbaru!


Read more:

Kapan Pengumuman Resmi Hasil Pilpres dan Pileg Pemilu 2024? Simak Jadwal dan Tahapannya!

6 Lembaga Survei Lansir Hasil Quick Count Pilpres 2024 Paslon Siapa Yang Unggul?

Debat Pamungkas Capres 2024

Bawaslu: CFD Bukan Tempat Kampanye Politik

Cek Debat Perdana Cawapres 2024

HOMEDEC - 3-6 OKT 2024