Museum Kretek Koleksi 1195 Sejarah Kretek Indonesia

Museum Kretek Koleksi 1195 Sejarah Kretek Indonesia

Museum Kretek di kabupaten Kudus, Jawa Tengah


Speak.co.id -- Kudus, merupakan salah satu kabupaten di pesisir utara Jawa Tengah memiliki ragam julukan populer. Dikenal dengan sebutan Kota Santri, Kota Semarak, dan Kota Jenang, Kudus sebagai salah satu tempat penghasil rokok kretek terbesar di Jawa Tengah, kerap disebut Kota Kretek.

Kota pesisir ini juga terkenal dengan Museum Kretek yang menyimpan sejarah tentang perkembangan rokok kretek ditanah jawa. Museum Kretek didirikan di atas lahan seluas 2,5 ha pada tahun 1986 atas prakarsa Soepardjo Rustam, Gubernur Jawa Tengah, ketika berkunjung ke Kudus dan melihat potensi besar perusahaan kretek yang mampu menggerakkan perekonomian masyarakat di kota tersebut.

Museum ini menyimpan 1.195 koleksi tentang sejarah kretek, misalnya kiprah Nitisemito yang mendirikan Pabrik Rokok Bal Tiga, dokumen-dokumen perusahaan pada waktu itu, alat-alat tradisional pembuatan rokok hingga yang menggunakan teknologi modern, diorama jenis-jenis tembakau cengkeh, diorama pembuatan rokok di pabrik, dan lain sebagainya.

Koleksi Kretek IndonesiaMuseum Kretek menyimpan 1.195 koleksi tentang sejarah kretek di Indonesia

Kretek lahir di Kudus tidak terlepas dari sosok Haji Djamhari. Ketika itu, Haji Djamhari memiliki sakit sesak nafas, lalu mengambil minyak cengkih dan dioleskan di dada dan tubuhnya.

Baca Juga: Nojorono Kudus Memperkaya Koleksi Bersejarah Museum Kretek

Setelah dioleskan, sesak nafasnya reda. Kemudian ia bereksperimen dengan menghaluskan cengkeh, dicampur dengan tembakau, dilinting menggunakan “klobot” kulit jagung, diikat dengan benang lalu dibakar dihisap. Nah, bunyi 'kemretek' atau terdengar 'kretek..kretek..kretek..." dari lintingan yang dibakar inilah menjadi asal-usul nama kretek.

Diorama Patung perempuan yang sedang mengolah tembakauDiorama Patung perempuan yang sedang mengolah tembakau

Di sekitar komplek museum juga terdapat beberapa miniatur bangunan cagar budaya, seperti Oemah Kembar Nitisemito yang banyak dianggap menjadi saksi bisu kejayaan Sang Raja Kretek Nitisemito, Masjid Wali loram Kulon dengan gapura padureksan yang sungguh ikonik, serta Rumah Adat Kudus “Joglo Pencu” dengan arsitektur perpaduan budaya Jawa (Hindu), Persia (Islam), Cina (Tionghoa) dan Eropa (Belanda).

***



Follow Google News SPEAK.co.id, dapatkan update berita terbaru!


Read more:

Nojorono Kudus Memperkaya Koleksi Bersejarah Museum Kretek

HOMEDEC - 3-6 OKT 2024