Pasca Ibukota Pindah, Jakarta Didorong Jadi Fifteen Minutes City

Pasca Ibukota Pindah, Jakarta Didorong Jadi Fifteen Minutes City

Kota Jakarta di Jalan MH. Thamrin


Speak.co.id -- Pengembangan masif Kawasan Berorientasi Transit/Transit Oriented Development (TOD) berpotensi menjadikan Jakarta "Fifteen Minutes City".

Di tengah pergeseran status ibu kota menjadi, Jakarta didorong untuk segera menerapkan konsep Fifteen Minutes City, sebuah konsep perkotaan dimana semua kebutuhan sehari-hari dapat diakses dalam waktu lima belas menit perjalanan.

Langkah strategis ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan, polusi, dan meningkatkan efisiensi mobilitas masyarakat Jakarta.

Yoga Adiwinarto, Sekretaris Jenderal di Intelligent Transport System (ITS) Indonesia, menguraikan bahwa tantangan mobilitas yang dihadapi Indonesia, khususnya Jakarta dapat diatasi melalui implementasi ITS yang komprehensif. Implementasi sistem canggih ini diharapkan tidak hanya akan meningkatkan efisiensi dan keamanan transportasi namun juga memperhatikan aspek pencernaan dan ramah lingkungan.

Salah satunya, pengembangan Kawasan Berorientasi Transit, atau yang lebih dikenal sebagai Transit Oriented Development (TOD), baru dipandang sebagai strategi efektif untuk mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan pribadi dan mempromosikan gaya hidup yang lebih aktif.

“TOD tidak hanya fokus pada peningkatan aksesibilitas dan kenyamanan bagi pejalan kaki tetapi juga pada integrasi dan efisiensi jaringan transportasi antar moda seperti MRT, LRT, BRT maupun ride hailing sebagai pilihan transportasi masyarakat.” ujar mantan Dirut Transjakarta itu, melalui siaran persnya, Senin (18/03/2024).

Shelter Transjakarta Dukuh Atas 1Shelter Transjakarta Dukuh Atas 1

Dengan TOD yang mulai bermunculan di Jakarta, Yoga meyakini perubahan tersebut dapat mendorong dan mempercepat terwujudnya Jakarta sebagai Fifteen Minutes City . Sebagai gambaran, dari daerah Senayan ke tujuan perjalanan yang dapat dicapai dengan berjalan kaki beberapa menit dari apartemen ke stasiun, lalu melanjutkan perjalanan dengan kereta yang lebih cepat, yang dapat dicapai dalam waktu sepuluh hingga lima belas menit.

Langkah ini perlu melibatkan koordinasi yang erat antara pemerintah dan sektor swasta untuk mengembangkan infrastruktur yang mendukung, seperti terminal dan stasiun yang terhubung, sistem tiket informasi terpadu, serta aplikasi navigasi dan yang dapat diakses oleh pengguna secara real time.

Yoga juga menegaskan bahwa penerapan sistem cerdas ini wajib didasari dengan data analitik yang kuat untuk mengoptimalkan alur penumpang dan memastikan pengalaman pengguna yang lebih baik.

Untuk mempercepat duplikasi konsep yang sudah membawa dampak positif di Jakarta ke daerah lain di Indonesia, Yoga mengajak seluruh pemangku kepentingan dan pengguna transportasi publik untuk mengikut ITS Asia Pacific Forum 2024, pada 28-30 Maret 2024 di Jakarta Convention Center untuk melihat perkembangan teknologi transportasi seperti taksi terbang hingga teknologi sistem transportasi cerdas berbasis AI yang dapat digunakan untuk mengungkap permasalahan lalu lintas di wilayah Indonesia. Selain pameran teknologi, akan hadir panelis dari luar negeri yang membawa kisah sukses penerapan sistem transportasi cerdas di kota mereka.

***



Follow Google News SPEAK.co.id, dapatkan update berita terbaru!


Read more:

Bidik Milenial dan Gen-Z, Perumnas kolaborasi Telkomsel Hadirkan Konsep Hunian Smart Living

Targetkan Hand Over Tahun 2025 Savyavasa Gelar Topping Off

Fasilitas Taman Langit di Apartemen Paradise Mansion

Kolaborasi Skandinavia Apartemen IKEA Hadirkan Filosofi Hidup Lagom Ala Swedia

Investasi di Kota Penyangga Ibu kota Nusantara Tidak Kalah Menarik

HOMEDEC - 3-6 OKT 2024