SPEAK.co.id--Hingga saat ini, Indonesia sendiri sudah mengoperasikan 3.000 kilometer (km) jalan tol di seluruh wilayah di Indonesia. Meski demikian, dengan 3.000 kilometer tersebut belum memenuhi syarat Indonesia menjadi negara maju.
Seperti yang dikatakan Juru bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja capaian jalan tol yang dioperasikan di Indonesia belum bisa menyaingi capaian negara lain. Dia mencoba membandingkan dengan China dan Korea Selatan. Hal ini belum cukup untuk mengejar target Indonesia untuk naik kelas menjadi negara maju. Salah satu indikator negara maju adalah lepas dari middle income trap.
"Kita sudah banyak bekerja tapi belum cukup gitu kalau kita ingin Indonesia ingin naik kelas ke negara maju, ke negara yang tidak terperangkap di middle income," tegasnya dalam acara diskusi Publik Jalan Tol dan Jalan Daerah di Jakarta, Kamis (16/11/2023).
Menurutnya, dalam konteks pembangunan jalan tol, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan di berbagai belahan wilayah Indonesia. Maka, diperlukan keseriusan untuk melanjutkan di masa-masa selanjutnya.
“Jadi kita memang pekerjaan rumahnya masih banyak, yang sekarang sudah tercapai sudah bagus, tapi tidak cukup. Karena kita punya pekerjaan rumah di Sumatera, Kalimantan, di Jawa bagian selatan, termasuk di Sulawesi. Ya saya kira ini perlu kita terus kembangkan di hari-hari yang akan datang,” paparnya.
Endra mengatakan, hingga saat ini sudah hampir 3.000 km jalan tol telah dibangun dan beroperasi di Indonesia. Capaian ini masih bisa dilanjutkan pembangunan dan pengoperasiannya kedepan.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sedang menyiapkan 4 proyek jalan tol yang siap dilelang antara tahun 2023-2024"Dengan capaian jalan tol yang hari ini mendekati 3.000 km in operation, artinya tambahannya sekitar, sampai Oktober atau November ini sudah 2.200 kilo tambahannya," kata dia.
Endra menambahkan pada tahun 2024 nanti akan ada ratusan jalan tol lagi yang akan beroperasi. Mungkin sekitar 600-an km lagi yang akan siap ya, tahun ini mungkin 200-an km lagi tahun depan 400-an km, paparnya.
Capaian ini disebut bisa meningkatkan jaringan jalan tol yang beroperasi di Indonesia. Harapannya, mampu memberikan pelayanan yang lebih baik juga kepada masyarakat.
“Ini menambah network kita yang lebih luas tentunya memberikan layanan yang lebih baik kepada publik, memberikan pilihan, karena penting ya, karena kita tidak bisa apa namanya membiarkan publik juga struggling dengan transportasinya dengan moda transportasinya kalau tidak diberikan pilihan,” pungkasnya.
4 Proyek Jalan Tol Siap di Lelang
Dalam diskusi publik yang diselenggarakan Forum Wartawan Pekerjaan Umum (Forwapu), terungkap bahwa saat ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sedang menyiapkan 4 proyek jalan tol yang siap dilelang antara tahun 2023-2024.
Total nilai investasi dari 4 proyek tersebut tembus Rp102,16 triliun dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Jalan dan Jembatan, Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur, Kementerian PUPR, Reni Ahiantini mengatakan, beberapa proyek sudah siap untuk ditawarkan atau ditender dalam waktu dekat.
Namun demikian ada beberapa proyek yang terpaksa harus di lelang ulang karena ada beberapa masalah administrasi. Sehingga perjanjian tersebut terpaksa di putus, karena financial close tidak terjadi, sehingga ditender ulang.
Reni Ahiantini mengungkapkan ke empat ruas tol yang akan segera di lelang tersebut meliputi, Ruas Tol Gedebage - Ciamis di provinsi Jawa Barat sepanjang 103,3 km dengan biaya investasi Rp37,64 triliun.
Pra Qualifikasi (PQ) untuk proyek ini sudah dilakukan sejak 19 Oktober lalu. Ruas tol ini sebetulnya sudah sempat dilakukan lelang beberapa waktu lalu, namun salah satu investor tidak mendapatkan financial close sehingga tender dibatalkan dan dilelang ulang.
Kemudian ada proyek Jalan Tol Gilimanuk - Mengwi di provinsi Bali sepanjang 96,84 km dengan nilai investasi sebesar Rp22,84 triliun. Proyek ini sebetulnya sudah sempat dilakukan groundbreaking oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pada akhir tahun lalu, namun proyek terbengkalai dan perlu dilakukan lelang ulang agar konstruksi terus berlanjut. Proyek ini ditargetkan masuk tahap Pra Qualifikasi (PQ) pada kuartal IV 2023 mendatang.
Selanjutnya ada proyek Tol Cikunir - Karawaci di provinsi DKI Jakarta hingga Banten sepanjang 40 km dengan nilai investasi sebesar Rp26,15 triliun. Saat ini proyek tersebut masih dalam persiapan tender dan ditargetkan PQ pada kuartal IV 2023 mendatang.
Terakhir ada proyek Tol Semanan - Balaraja di provinsi Banten sepanjang 32,39 km. Jalan tol ini bakal dilelang dengan perkiraan biaya investasi sebesar Rp15,53 triliun. Saat ini proyek tersebut masih dalam persiapan tender dan pada kuartal IV ini ditargetkan masuk pada tahap PQ.
***
Follow Google News SPEAK.co.id, dapatkan update berita terbaru!
