Penampilan Lisa Manobal di Met Gala 2025 menjadi sorotan dunia mode. Debutnya di acara bergengsi tersebut disambut dengan antusiasme, terutama berkat busana spektakuler yang dikenakannya. Dengan desain dari Louis Vuitton, Lisa memikat perhatian publik berkat detail artistik yang mencolok, namun di balik itu, sebuah kontroversi muncul.
Busana yang penuh dengan motif wajah manusia ini menimbulkan perdebatan sengit, terutama di media sosial. Beberapa netizen beranggapan bahwa salah satu wajah yang tersemat pada pakaian Lisa adalah sosok Rosa Parks, seorang ikon perjuangan hak sipil di Amerika Serikat. Tak lama setelahnya, isu ini viral, dan banyak yang menyuarakan kekhawatiran mengenai ketidaksensitifan terhadap sejarah perjuangan komunitas kulit hitam, terutama terkait dengan pemilihan wajah tersebut.
Namun, pihak terkait segera memberikan klarifikasi atas tudingan tersebut. Henry Taylor, seniman asal Amerika yang karyanya digunakan dalam desain busana Lisa, mengungkapkan bahwa wajah yang diduga sebagai Rosa Parks sebenarnya adalah wajah tetangganya. Menurut Taylor, semua wajah yang terdapat dalam desain busana tersebut berasal dari lingkaran pribadi sang seniman, termasuk teman-teman, keluarga, dan tetangga yang sering muncul dalam karya seni Taylor sebelumnya.
“The faces seen on this look, as well as on previous LV garments featuring Taylor’s artwork are all drawn from his personal life. Family members, friends, and neighbors,” tegas Taylor melalui perwakilannya kepada Vulture.
Keterlibatan Taylor dengan Louis Vuitton bukanlah hal baru. Seniman ini telah lama menjalin kerja sama dengan merek mewah tersebut, bahkan untuk koleksi debut Pharrell Williams sebagai direktur kreatif lini pakaian pria Louis Vuitton. Dalam kolaborasi ini, potret-potret karya Taylor diangkat kembali dalam bentuk bordir yang dipakai pada busana, termasuk yang dikenakan oleh Lisa. Louis Vuitton juga menegaskan bahwa tidak ada sosok publik seperti Rosa Parks yang terlibat dalam desain tersebut.
Dengan klarifikasi ini, pertanyaan tentang ketidaksensitifan desain dapat dijawab. Busana yang dikenakan Lisa, meskipun memicu perdebatan, juga memperlihatkan betapa seni dan mode dapat menciptakan interaksi yang kompleks antara budaya, sejarah, dan interpretasi pribadi seorang seniman. Seperti seni itu sendiri, desain tersebut mengundang beragam perspektif yang menambah kedalaman dalam dunia mode.