Sejarah Hari Guru Nasional (HGN) berawal pada tahun 1945. Dua bulan setelah kemerdekaan Indonesia, yaitu pada 24-25 November 1945, Hari Guru mulai digaungkan. Hari Guru Nasional ditetapkan berdasarkan keputusan presiden pada tahun 1994, tepatnya berdasarkan Keppres Nomor 78 Tahun 1994 dan UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen. Tujuan penetapan Hari Guru Nasional adalah untuk mengapresiasi jasa dan perjuangan para guru yang telah bekerja keras memperjuangkan pendidikan di Indonesia.
Semenjak Tahun 1945 hingga kini, HGN memiliki perayaan bervariatif. Dari sekedar Upacara peringatan di lapangan, memberikan ucapan dan hadiah bagi guru, adakan diskusi atau kegiatan edukatif maupun memberikan kejutan atau istilah sekarang ialah Prank.
Sekarang kita berada di era abad 21, banyak sekali perubahan-perubahan yang terjadi termasuk pada generasi muda. Generasi muda di era sekarang lebih dikenal dengan istilah generasi Z atau Gen-Z. Generasi setelah Milenial ini adalah generasi yang dari lahir berinteraksi dengan kemajuan teknologi. Mengasuh mereka bahkan banyak dibantu oleh teknologi dan internet. Yang disebut generasi Z atau gen Z adalah mereka yang terlahir antara tahun 1997 sampai 2012, mereka juga dikenal sebagai “digital natives” karena tumbuh besar di era teknologi digital yang berkembang pesat.
Bagi Gen Z teknologi tidak lebih dari sekedar alat, melainkan teknologi sudah menjadi bagian dari diri dan kehidupan Gen Z. Untuk itu, dunia maya menjadi ajang pembuktian diri bagi Gen Z.
Salah satu perayaan HGN 2023 yang Gen Z banget berlangsung di SMKN Cipatujuah Tasikmalaya. Sebabnya, para murid usung konsep prank dengan menggandeng polisi. Skenarionya ialah, Mobil polisi datang untuk membawa 2 siswa. Siswa tersebut dibawa mobil polisi. Saat siswa dan guru berkumpul dilapangan, Polisi mengucapkan Selamat Hari Guru, disambut meriah Guru dan siswa. Video ini diunggah oleh akun @umarspdn25 di platform Tik Tok.
Gerakan Literasi Digital Buat Gen Z di Pontianak
Faham akan kebutuhan Gen Z akan literasi digital, Forum Jurnalis Ekonomi Khatulistiwa (Fojekha) dan didukung TRI Indonesia mengadakan kegiatan Gerakan Literasi Digital Bersama Gen Z di Aula SMA Negeri 3 Pontianak, pada Sabtu 25 November 2023.
Ada sebanyak 100 pelajar SMA di Pontianak yang antusias mengikuti kegiatan Gerakan Literasi Digital dengan tema Generasi Kreatif dan Cakap Digital ini . Ketua Fojekha Dedi Khanza mengatakan alasan dipilihnya tema Generasi Kreatif dan Cakap Digital mengingat saat ini banyak sekali para Gen Z yang sangat ingin menjadi seorang konten kreator. Hanya dengan handphone, mereka bisa berkarya secara kreatif.
"Tema Cakap Digital dengan menampilkan pemateri Ketua AJI Pontianak sekaligus Trainer Cek Fakta. Karena saking eratnya Gen Z dengan medsos, mereka pun sering dihadapkan dengan kejahatan siber. Pemateri ini mengajarkan cara membuat password akun yang aman dan bagaimana jika akun mereka mendapat ancaman diretas," ujarnya.
Kepala SMAN 3 Pontianak, Moh Ikhwan mengatakan kegiatan literasi digital TRI dan Fojekha ini sangat bagus dalam rangka membina karakter anak-anak di era digital saat ini. "Harapannya dengan pengetahuan yang mereka dapat, mereka lebih santun dalam ber sosial media. Semoga mereka yang sudah ikut hari ini bisa mendiseminasikan ke teman temanya lagi," ujarnya.
Dalam kegiatan ini juga diadakan lomba foto dan video bagi para gen z untuk menerapkan materi yang telah diberikan narasumber.
***
Follow Google News SPEAK.co.id, dapatkan update berita terbaru!
Read more:
Dipicu Insentif Pajak Dongkrak Pembelian Properti
TEDx Sampoerna University Gelar Seminar, Ajak Gen Z Pahami Status Quo
Milenial dan Gen Z Bisa Ajukan KPR Rumah Sambil Rebahan
No Debat, Perempuan Indonesia Suka Pria Cerdas & Mapan Finansial