Cassie Ventura, penyanyi yang dikenal lewat lagu Me & U dan kini tengah mengandung anak ketiganya, muncul di pengadilan federal Manhattan pada Selasa (13/5) untuk memberikan keterangan terkait kasus hukum yang menjerat mantan kekasihnya, Sean ‘Diddy’ Combs.
Dalam sidang yang berlangsung tertutup sebagian karena kontennya dianggap terlalu sensitif untuk konsumsi publik, Cassie mengungkap sisi kelam dari hubungan mereka. Ia menceritakan soal kebiasaan mantan pasangannya yang rutin mengadakan pesta seksual bercampur narkoba yang disebut sebagai “Freak-Offs”. Acara ini bukan sekadar pesta biasa, melainkan semacam pertemuan seksual kolektif yang berlangsung secara berkala dan intens.
“Freak-Offs itu akhirnya seperti kerjaan,” kata Cassie ke juri, dikutip dari Page Six, Rabu (14/5/2025).
“Gak ada waktu buat ngapa-ngapain selain ikut mereka dan coba pulih setelahnya.”
Saat jaksa Emily Johnson mempertanyakan berapa lama pesta-pesta tersebut digelar, Cassie mengungkap bahwa yang paling ekstrem pernah berlangsung selama empat hari tanpa henti.
“Yang paling lama berlangsung sampai empat hari,” jawab Cassie.
Ia pertama kali “diperkenalkan” ke dalam lingkaran pesta liar itu ketika usianya baru menginjak 22 tahun. Sementara Diddy, yang lebih tua hampir dua dekade, disebut memberikan arahan langsung mengenai apa yang harus ia lakukan dalam setiap sesi.
“Aku jatuh cinta dan cuma pengin bikin dia senang,” ujar Cassie dengan suara bergetar.
Namun, pengalaman Cassie tak berhenti pada eksploitasi seksual semata. Ia juga mengisahkan hubungan yang diliputi kekerasan fisik yang sangat ekstrem selama satu dekade menjalani relasi putus-nyambung dengan Diddy. Ia menggambarkan bagaimana tubuhnya dijadikan pelampiasan kemarahan, bahkan dalam situasi yang sepele.
“Dia pernah membenturkan kepalaku, menjatuhkan aku, menyeret, menendang, sampai menginjak kepala waktu aku jatuh,” katanya.
“Kadang aku tahu, ini bahkan bukan tentang aku. Tapi aku bikin ekspresi yang salah, dan bam, langsung kena pukul.”
Kekerasan yang dialami Cassie juga didukung bukti visual. CNN merilis rekaman CCTV dari sebuah hotel pada Mei 2024 yang memperlihatkan saat-saat P Diddy mengejar dan menyerangnya di lorong hotel, tepat ketika Cassie mencoba melarikan diri melalui lift.
Lebih lanjut, kesaksian dari seorang aparat kepolisian Los Angeles (LAPD) turut memperkuat dugaan tindakan kekerasan tersebut. Petugas itu mengungkap bahwa pada tahun 2016, Diddy diduga mencoba menyuap pihak berwajib dengan sejumlah besar uang demi menyembunyikan kasus penganiayaan yang dilakukannya terhadap Cassie.