Toyota Indonesia menargetkan capaian monumental dengan memproyeksikan ekspor kendaraan buatan lokal menyentuh angka 3 juta unit pada tahun 2025. Target ini merupakan akumulasi sejak perusahaan pertama kali mengirimkan mobil dalam kondisi utuh ke pasar global pada tahun 1987.
Bob Azam, yang menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), mengungkapkan bahwa ekspor Completely Build Up (CBU) kendaraan Toyota terus mengalami pertumbuhan yang signifikan. Saat ini, distribusi telah merambah hampir 100 negara di berbagai belahan dunia.
Sebagai gambaran, hingga Oktober 2023, jumlah unit yang telah diekspor melampaui angka 2,5 juta. Sementara itu, di awal tahun 2025, total kumulatif pengapalan telah mencapai 2,8 juta unit. Ini berarti hanya dibutuhkan sekitar 200 ribu unit tambahan untuk mencapai target 3 juta unit.
Bob optimistis bahwa pada akhir 2025, perusahaan akan mencatat sejarah dengan menembus ekspor perdana sebanyak 3 juta unit. Sebelumnya, Toyota telah merayakan pencapaian ekspor ke-2 juta unit pada tahun 2022 dan ekspor ke-1 juta unit di tahun 2018.
“Januari-Februari (2025) ekspor 39 ribu unit. InsyaAllah tahun ini kami akan mencapai 3 juta ekspor,” ujar Bob dalam pertemuan di Jakarta, Selasa (18/3).
Namun, Bob juga mengakui bahwa kondisi ekonomi global, termasuk Indonesia, tengah mengalami tantangan besar. Faktor eksternal seperti perlambatan pasar dunia turut memengaruhi industri otomotif, khususnya sektor ekspor.
Sebagai ilustrasi, pada 2024, total ekspor mobil nasional mengalami penurunan menjadi sekitar 276 ribu unit, dibandingkan dengan capaian 290 ribu unit pada tahun sebelumnya.
“Mungkin kita semua tahu bahwa pasar global mengalami pelemahan. Konflik di Ukraina berdampak pada ekonomi Eropa, menyebabkan penurunan permintaan dan berimbas pada perekonomian dunia. Beberapa negara yang sebelumnya mengimpor kendaraan CBU kini beralih ke CKD, sehingga angka ekspor relatif stagnan,” jelasnya.
Meski demikian, Bob menegaskan bahwa Toyota Indonesia tetap berkomitmen untuk terus berinovasi dan meningkatkan daya saing.
“Kami terus meningkatkan produktivitas dan efisiensi, karena itu kunci menghadapi persaingan global. Kami juga rutin melakukan peningkatan mutu, riset pasar, serta berkolaborasi dengan kantor regional untuk memahami perilaku konsumen di berbagai negara, terutama dalam menghadapi perubahan ekonomi dunia saat ini,” ungkapnya.
Di sisi lain, ekspor kendaraan elektrifikasi Toyota Indonesia mengalami lonjakan drastis lebih dari 100 persen sepanjang tahun lalu. Sebanyak 18 ribu unit mobil hybrid produksi lokal telah dikirim ke berbagai negara.
Menurut data TMMIN, permintaan kendaraan elektrifikasi meningkat pesat hingga 111 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sepanjang 2024, ekspor kendaraan hybrid Indonesia mencapai 18.553 unit, melonjak signifikan dari 8.792 unit pada 2023.
Pertumbuhan ekspor ini didukung oleh dua model hybrid Toyota, yakni Kijang Innova Zenix Hybrid dengan pengapalan sebanyak 11.790 unit serta Yaris Cross Hybrid yang mencapai 6.763 unit.
Kedua model tersebut diproduksi di fasilitas Toyota di Karawang dan telah diekspor ke berbagai negara di Asia, Afrika, Amerika Latin, hingga Timur Tengah.