Pemerintah berencana memberikan 25 ribu unit hunian bagi warga yang berpenghasilan tanpa slip gaji pada April 2025. Program ini dirancang untuk mendukung kelompok pekerja sektor informal yang meskipun tidak memiliki bukti penghasilan tetap, tetap memiliki kemampuan untuk memiliki rumah.
“Mereka tidak punya gaji, tapi punya usaha dan penghasilan, karenanya kami menyiapkan sekitar 25.000 unit rumah untuk mereka. Ini akan diserahkan pada akhir April,” ujar Maruarar di Kantor Presiden, pada Rabu (19/3/2025).
Proses distribusi rumah ini dijadwalkan berlangsung serentak pada 25 April 2025 di berbagai wilayah di Indonesia. Beberapa daerah yang akan menerima manfaat dari program ini mencakup Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, dan Nusa Tenggara Barat.
Maruarar menambahkan bahwa setidaknya akan ada penyerahan rumah secara simbolis dalam tahap awal. Sementara itu, total jumlah hunian yang telah disiapkan pemerintah mencapai 29 ribu unit, yang akan dialokasikan secara bertahap kepada penerima manfaat.
Sebelumnya, pada Desember 2024, Maruarar menegaskan perlunya gebrakan baru dalam sistem perumahan guna menjangkau masyarakat yang tidak memiliki slip gaji, seperti pedagang keliling dan pengemudi transportasi daring. Kelompok ini dinilai mampu mencicil rumah melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR), namun sering kali mengalami kendala administratif dalam mengakses layanan perbankan.
Untuk mengatasi hambatan ini, Maruarar telah berdiskusi dengan berbagai pihak, termasuk perusahaan pembiayaan. Upaya ini dilakukan guna menyusun mekanisme pembiayaan yang sesuai dengan karakteristik kelompok pekerja informal, sejalan dengan implementasi Program Tiga Juta Rumah.
