Fenomena horizon glow dipercaya terjadi akibat partikel debu di permukaan Bulan yang bermuatan listrik akibat paparan radiasi ultraviolet dari matahari.
Partikel yang melayang di atmosfer tipis Bulan ini berinteraksi dengan medan elektromagnetik, menyebarkan cahaya matahari hingga menciptakan efek kilauan samar di cakrawala saat matahari terbit atau terbenam.
Proses ini, yang dikenal sebagai dust lofting, telah menjadi fokus utama penelitian dalam berbagai misi luar angkasa.
Sensor pada pendarat Blue Ghost kini tengah mengumpulkan data terkait interaksi medan elektromagnetik dengan partikel debu untuk memahami lebih jauh fenomena ini.
Dampak Fenomena Horizon Glow terhadap Misi Luar Angkasa
Pemahaman lebih dalam tentang horizon glow memiliki berbagai implikasi penting bagi eksplorasi luar angkasa di masa depan. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan meliputi:
- Pengaruh terhadap Misi Eksplorasi Bulan
Keberadaan partikel debu yang melayang di atmosfer tipis Bulan dapat mempengaruhi visibilitas serta kinerja peralatan eksplorasi, terutama dalam program Artemis yang bertujuan mengembalikan astronaut ke Bulan. - Tantangan bagi Infrastruktur di Bulan
Jika fenomena ini terjadi dalam skala yang lebih besar, maka bisa menjadi tantangan bagi pembangunan infrastruktur, seperti habitat astronaut, kendaraan eksplorasi, serta panel surya yang bergantung pada energi matahari. - Pemahaman tentang Lingkungan Bulan
Studi terkait horizon glow juga dapat membantu ilmuwan memahami dinamika atmosfer tipis Bulan dan interaksi partikel debu dengan medan elektromagnetik, membuka wawasan baru tentang kondisi di permukaan Bulan.
Pendapat Ahli dan Masa Depan Penelitian
NASA optimistis bahwa penelitian ini akan membuka pintu bagi pemahaman lebih dalam terhadap fenomena alam semesta. “Gambar-gambarnya sangat indah dan memiliki nilai estetika yang tinggi,” ujar Joel Kearns.
Sementara itu, Ray Allensworth, Direktur Program Penerbangan Luar Angkasa Firefly Aerospace, menyebut bahwa perusahaan telah mulai menerapkan wawasan dari misi ini untuk persiapan penerbangan berikutnya.
“Pendarat ini sama sekali tidak dirancang untuk bertahan dalam suhu dingin ekstrem di malam hari Bulan, jadi kemungkinan untuk kembali menyala sangat kecil. Tapi, wahana ini telah memberikan banyak kejutan,” katanya.
Dengan terus berlangsungnya penelitian ilmiah mengenai horizon glow, harapannya misteri di balik cahaya cakrawala Bulan ini dapat terungkap sepenuhnya.
Data dari misi Blue Ghost dan misi luar angkasa mendatang akan semakin memperkaya pemahaman manusia tentang lingkungan Bulan dan potensi eksplorasi di masa depan.