Pulau Dewata Sunyi Senyap, Nyepi 1947 Momen Sakral Penyucian Diri

Rohmat

Pulau Bali memasuki suasana senyap total dalam rangka perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1947.

Sejak fajar menyingsing, masyarakat Hindu di Bali mengawali hari dengan melakukan ritual persembahyangan di pelataran rumah masing-masing.

Sesajen diletakkan dengan penuh takzim di sanggah cucuk, melambangkan penghormatan kepada Sang Hyang Widhi.

Sementara itu, para pecalang dari berbagai banjar menjalankan tugas mereka dengan penuh tanggung jawab untuk memastikan jalannya Nyepi berlangsung aman dan khusyuk.

Di Banjar Wangaya Kaja, satuan pecalang telah bersiaga sejak pukul 06.00 Wita untuk mengawal keamanan lingkungan.

Hari suci yang dilaksanakan dengan catur brata penyepian ini mewajibkan umat Hindu menjalani 24 jam dalam keheningan, tanpa melakukan aktivitas sebagaimana hari biasa.

Kelian Adat Wangaya Kaja, Ketut Gede Sucipta, menegaskan bahwa catur brata penyepian harus dilaksanakan dengan penuh makna dan ketulusan.

“Catur brata penyepian sangat sakral bagi umat Hindu. Ini adalah momen penyucian diri. Kita tidak boleh melakukan aktivitas seperti bekerja, keluar rumah, atau kesibukan lainnya. Hari ini adalah waktu untuk berdiam diri dan melakukan refleksi spiritual,” kata Ketut Gede Sucipta, Sabtu (29/3/2025).

Ketua Pecalang Wangaya Kaja, Putu Yuda, juga menjelaskan pentingnya peran pecalang dalam menegakkan aturan selama Nyepi di Bali.

“Amati geni tidak boleh menyalakan api, termasuk memasak, merokok, dan lainnya. Amati karya itu sudah jelas tidak boleh bekerja, amati lelungan atau tidak boleh keluar. Di sinilah tugas kami sebagai pecalang mengawasi masyarakat agar tidak keluar dari rumah, kemudian amati lelanguan (tidak bersenang-senang), ini bagian yang sakral saat Nyepi,” terangnya.

Selain mengawasi situasi di jalanan, pecalang juga bertugas memastikan keamanan tempat usaha yang tutup selama Nyepi.

Mereka siaga membantu warga yang membutuhkan pertolongan medis darurat agar dapat segera memperoleh perawatan di fasilitas kesehatan terdekat.

Dengan demikian, perayaan Nyepi di Bali tidak hanya menjadi ajang penyucian diri tetapi juga manifestasi kedisiplinan dan gotong royong masyarakat Pulau Dewata.

Also Read

Tags

Leave a Comment