Dunia hiburan tanah air kembali dirundung duka. Komedian senior Nasrullah, yang lebih akrab dikenal sebagai Mat Solar, berpulang pada Senin (17/3/2025) malam. Sosok yang melekat dengan karakter Bajuri dalam sitkom populer Bajaj Bajuri ini dikabarkan menghembuskan napas terakhir di RS Pondok Indah pada pukul 22.30 WIB. Kabar duka tersebut disampaikan langsung oleh Rieke Diah Pitaloka, yang dalam sitkom tersebut berperan sebagai Oneng sekaligus rekan aktingnya.
“Berita duka cita. Telah berpulang Bapak Nasrullah alias Mat Solar alias Bajuri,” tulis Rieke melalui unggahan di akun Instagramnya.
Jenazah Mat Solar kini disemayamkan di rumah duka yang beralamat di Jalan Haji Saidin Nomor 73 RT 06/RW 03, Bambu Apus, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten. Rencananya, pemakaman akan berlangsung hari ini di TPU Haji Daiman, Cimanggis, Ciputat, Tangerang Selatan, sekitar pukul 09.00 WIB hingga 10.00 WIB.
Perjuangan Panjang Memperoleh Hak Tanah
Kepergian Mat Solar menyisakan kepedihan mendalam, tak hanya bagi keluarga dan penggemarnya, tetapi juga bagi mereka yang mengikuti perjuangannya dalam sengketa tanah. Sebelumnya, Rieke Diah Pitaloka menyoroti permasalahan yang dihadapi Mat Solar terkait kepemilikan lahan yang digunakan untuk proyek jalan tol oleh PT Cinere Serpong Jaya, anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR).
Dalam rapat bersama Jasa Marga di Komisi VI DPR RI, Rieke mengungkapkan bahwa persoalan ini bermula pada 2018, ketika lahan Mat Solar digunakan untuk pembangunan infrastruktur. Tanah tersebut awalnya dibeli dari seseorang berinisial Haji Idris dan telah memiliki Akta Jual Beli (AJB). Namun, di tengah perjalanan, kepemilikan tanah itu dianggap bermasalah dan justru masuk dalam proses konsinyasi.
“Ada AJB dan kemudian ada juga tanda terima BPN Tangerang atas sesuai permintaan AJB tersebut dan kemudian juga seharusnya tidak ada konsinyasi,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa pada pertengahan 2019 AJB untuk lahan tersebut terbit, tetapi pada Desember di tahun yang sama, tanah itu dinyatakan masuk dalam proses konsinyasi. Dana sebesar Rp3,3 miliar untuk lahan seluas 1.300 meter persegi pun akhirnya dititipkan ke pengadilan melalui Kementerian Pekerjaan Umum.
Rieke menyayangkan langkah tersebut dan menegaskan bahwa jika Jasa Marga tidak langsung melakukan konsinyasi, permasalahan ini bisa diselesaikan lebih cepat.
“Dan tanah itu saya pastikan itu tanah memang hasil syutingnya Bang Juri dan itu adalah uang yang dia perjuangkan untuk punya simpanan hari tua,” ungkapnya.
Saat ini, sengketa tanah Mat Solar masih bergulir di jalur hukum dengan melibatkan beberapa pihak, termasuk Badan Pertanahan Nasional (BPN), PT Cinere Serpong Jaya, PPK dari Kementerian Pekerjaan Umum, dan Haji Idris.
Harapan Penyelesaian Sebelum Lebaran
Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama Jasa Marga, Subakti Syukur, menyatakan bahwa pihaknya telah mencapai kesepakatan untuk menyelesaikan permasalahan ini. Ia memastikan bahwa hak Mat Solar akan dibayarkan sebelum Lebaran tahun ini.
“Dan nanti akan langsung kita buatkan ke notaris, kita akan menjadi perjanjian perdamaian sehingga sebelum Lebaran ini insya Allah sudah dibayarkan,” ujar Subakti.
Sementara itu, Rieke berharap agar proses hukum dapat berjalan dengan baik dan hak Mat Solar benar-benar dapat diberikan kepada ahli warisnya.
“Mohon pengawalannya dan ada pihak dari PT Cinere Serpong Jaya. Kami tidak ikhlas, uang itu betul-betul hasil keringat sebagai pemain sinetron atau komedian. Dan itu uang yang betul-betul hasil jerih payahnya untuk hari tua, untuk anak-anaknya,” tegasnya.
Kepergian Mat Solar bukan hanya meninggalkan kenangan akan canda tawanya, tetapi juga menjadi pengingat bahwa perjuangan memperoleh hak atas tanah masih menjadi isu yang belum terselesaikan di Indonesia. Kini, semua mata tertuju pada penyelesaian sengketa ini, sebagai bentuk penghormatan terakhir untuk komedian legendaris yang telah menghibur jutaan masyarakat Indonesia.
“Abang, maafin Oneng belum bisa perjuangin hak Abang,” tulis Rieke dalam unggahan penuh haru.
