Jelang perayaan Idulfitri 2025, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memastikan ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) tetap dalam kondisi aman untuk 21 hari ke depan. Kepala BPH Migas, Erika Retnowati, menegaskan bahwa stok energi untuk kebutuhan masyarakat selama periode libur Lebaran masih dalam batas aman.
Menurut Erika, sejumlah jenis BBM seperti minyak diesel, minyak tanah, dan avtur berada dalam kondisi stabil. Pemerintah bekerja sama dengan Pertamina guna menjaga rata-rata ketahanan stok BBM dalam rentang 19 hingga 21 hari.
“Selama periode Posko Hari Ramadan dan Idulfitri 2025, BPH Migas dan Pertamina menyiapkan 125 terminal BBM, 7.746 SPBU, dan 70 DPPU. Serta, menyiagakan fasilitas tambahan di wilayah-wilayah dengan demand yang tinggi,” kata Erika dalam konferensi pers di kantor BPH Migas, Jakarta, Senin (17/3/2025).
Lonjakan Konsumsi BBM Diprediksi Meningkat
Seiring meningkatnya mobilitas masyarakat, BPH Migas memproyeksikan lonjakan konsumsi BBM, khususnya Pertalite yang diperkirakan naik 11,7% dan Pertamax sebesar 11,2%. Sementara itu, permintaan harian biosolar diproyeksikan meningkat 16,2% akibat pembatasan angkutan umum untuk logistik. Konsumsi avtur juga diprediksi mengalami peningkatan sebesar 7,3% dibandingkan dengan kondisi normal.
Demi menjamin distribusi energi tetap lancar, Kementerian ESDM, BPH Migas, dan Pertamina turut menyiagakan 40 terminal LPG, 731 Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE), serta 6.517 agen LPG. Stok LPG nasional dipastikan tetap terjaga dengan cakupan rata-rata antara 11 hingga 13 hari.
Selama periode Ramadan dan Idulfitri (RAFI) 2025, stabilitas pasokan LPG menjadi prioritas utama. Untuk itu, agen dan pangkalan LPG yang beroperasi 24 jam disiagakan di kawasan dengan permintaan tinggi.
Posko Nasional Sektor ESDM Siaga Penuh
Pemerintah juga mengambil langkah strategis untuk mengamankan ketersediaan energi selama Ramadan dan Idulfitri 2025. Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung, secara resmi membuka Posko Nasional Sektor ESDM guna memastikan distribusi energi berjalan lancar.
Ia menegaskan bahwa Posko Nasional Sektor ESDM memainkan peran krusial dalam memastikan pasokan energi yang stabil, khususnya bagi para pemudik yang jumlahnya mencapai jutaan orang.
Selain menjamin pasokan BBM dan LPG, Posko Nasional juga berperan dalam pemantauan geologi, seperti pengawasan aktivitas gunung api dan daerah rawan pergeseran tanah. Yuliot menekankan pentingnya koordinasi antarinstansi guna menghindari potensi kendala dalam distribusi energi.
“Saya mengharapkan beberapa hal dalam pelaksanaan posko ini, antaranya satu pengawasan ketat terhadap distribusi energi dengan memastikan stok BBM dan LPG. Serta, koordinasi yang efektif antar instansi termasuk BPH Migas, Pertamina, PLN, dan seluruh pemangku kepentingan lainnya,” ujarnya.
Posko ini sejalan dengan Keputusan Menteri ESDM terkait pengawasan dan distribusi energi, serta antisipasi kebencanaan geologi. Operasional posko berlangsung mulai 17 Maret 2025 hingga 11 April 2025 di Gedung BPH Migas, Jakarta.
Dengan berbagai langkah strategis yang disiapkan, pemerintah optimistis pasokan energi selama periode Ramadan dan Idulfitri 2025 akan tetap terkendali, sehingga masyarakat dapat merayakan Lebaran dengan tenang dan nyaman.