Fenomena luar angkasa yang ditunggu-tunggu, ledakan Nova T Coronae Borealis, diperkirakan akan terjadi dalam waktu dekat. Namun, kapan tepatnya peristiwa kosmik ini akan terjadi masih menjadi tanda tanya besar di kalangan ilmuwan.
Para ahli astronomi mencoba mengungkap misteri waktu letusan bintang yang juga dikenal sebagai Blaze Star ini. Beberapa prediksi menyebutkan tanggal 27 Maret 2025 sebagai momen yang memungkinkan, sementara sebagian lainnya beranggapan bahwa peristiwa ini mungkin baru akan terjadi pada 10 November 2025.
Mengutip laporan dari EarthSky, Jean Schneider dari Observatorium Paris telah menerbitkan prediksinya dalam Catatan Penelitian American Astronomical Society pada Oktober 2024. Dalam publikasi tersebut, Schneider memadukan data letusan sebelumnya dengan perhitungan ephemeris orbit sistem biner untuk memperkirakan tanggal-tanggal potensial terjadinya ledakan.
Meskipun begitu, Schneider sendiri mengakui bahwa memprediksi ledakan bintang dengan kepastian mutlak adalah tugas yang hampir mustahil. “Tidak seorang pun dapat memprediksi letusan secara tepat,” tulisnya. Ia hanya berusaha memperkirakan kemungkinan waktu letusan dengan tingkat presisi dalam rentang satu hingga dua minggu.
Sejarah Letusan dan Pola yang Menjadi Acuan
Blaze Star, yang berlokasi di rasi Corona Borealis atau Mahkota Utara, sebenarnya sudah seharusnya mengalami nova pada tahun lalu berdasarkan perkiraan awal. Namun, bintang ini tampaknya memiliki kehendaknya sendiri.
Para astronom merujuk pada dua peristiwa letusan terdahulu yang tercatat, yakni pada 12 Mei 1866 dan 9 Februari 1946. Jika ditinjau dari pola ini, ledakan terjadi dalam interval sekitar 80 tahun. Dengan demikian, perhitungan sederhana mengarah pada kesimpulan bahwa ledakan berikutnya seharusnya terjadi sekitar tahun 2026.
Namun, mengapa sebagian ilmuwan menduga bahwa nova ini akan terjadi lebih awal, yakni pada 2024? Jawabannya terletak pada perilaku cahaya Blaze Star. Sebelum ledakan besar terakhirnya di tahun 1946, bintang ini menunjukkan pola perubahan kecerahan yang tidak biasa. Kini, fenomena serupa kembali teramati, yang menimbulkan spekulasi bahwa ledakan dapat terjadi lebih cepat dari perkiraan awal.
Bagaimanapun, ketidakpastian masih menyelimuti peristiwa ini. Ledakan bisa terjadi dalam waktu dekat atau malah tertunda lebih lama dari dugaan awal. Hingga saat itu tiba, para ilmuwan dan pengamat langit akan terus mengamati dengan penuh antusiasme, menantikan kilauan dahsyat yang akan menerangi jagat raya.