Misteri Kosmik, Peta 3D Andromeda Ungkap Jejak Tabrakan Galaksi

Rohmat

Sebuah studi terbaru yang dilakukan melalui pengamatan Teleskop Luar Angkasa Hubble telah mengungkap wawasan baru tentang galaksi kerdil yang mengelilingi Andromeda.

Untuk pertama kalinya, para astronom berhasil mendapatkan pandangan komprehensif dari atas terhadap semua galaksi kecil yang berada dalam wilayah Andromeda.

Hasil penelitian ini menyoroti dinamika luar biasa yang telah berlangsung selama miliaran tahun di lingkungan galaksi tersebut.

Jalur Evolusi Berbeda dari Galaksi Bima Sakti

Daniel Weisz, salah satu peneliti yang terlibat dalam studi ini, mengungkapkan bahwa selama ini ada pertanyaan mendasar mengenai apakah pemahaman kita tentang Bima Sakti dapat diterapkan pada galaksi lain.

Berdasarkan temuan terbaru, galaksi kerdil yang mengorbit Andromeda tampaknya memiliki jalur evolusi yang jauh berbeda dibandingkan dengan satelit galaksi kita sendiri.

Andromeda, yang berjarak sekitar 2,5 juta tahun cahaya dari Bima Sakti, diperkirakan akan mengalami tabrakan serta berintegrasi dengan galaksi kita dalam kurun lima miliar tahun ke depan.

Dari kejauhan, Andromeda tampak seperti massa cahaya samar, tetapi teleskop modern mengungkapkan bahwa galaksi ini dikelilingi oleh sekitar tiga lusin galaksi kerdil. Formasi ini menyerupai sekelompok lebah yang mengitari sarangnya.

Pemetaan 3D Perdana Galaksi Kerdil Andromeda

Sejak penghujung tahun 2019, Teleskop Hubble telah menginvestasikan waktu dua tahun untuk mengumpulkan citra, mengkaji lokasi, serta meneliti pergerakan lebih dari tiga lusin galaksi kerdil yang terentang sejauh 1,63 juta tahun cahaya dari Andromeda.

Data ini memungkinkan para ilmuwan, termasuk Daniel Weisz dan timnya, untuk menyusun peta tiga dimensi pertama dari ekosistem galaksi tetangga kita.

Melalui pemetaan ini, para peneliti menelusuri jejak perjalanan galaksi-galaksi kecil tersebut selama hampir 14 miliar tahun.

Weisz menyatakan bahwa pola distribusi galaksi kerdil di sekitar Andromeda tampak tidak simetris serta terganggu.

Fenomena ini menunjukkan bahwa ada peristiwa besar yang pernah terjadi di masa lampau. Dugaan yang muncul adalah bahwa Andromeda sempat mengalami tabrakan dahsyat dengan galaksi besar beberapa miliar tahun yang lalu.

Salah satu kandidat utama dalam peristiwa ini adalah Messier 32, yang diduga merupakan sisa inti dari galaksi yang pernah bertumbukan dengan Andromeda.

Keunikan Populasi Galaksi di Sekitar Andromeda

Pengamatan melalui Hubble juga menyoroti kehadiran populasi galaksi yang tidak lazim di sekitar Andromeda, yang berbeda dari yang ditemukan di sekitar Bima Sakti.

Galaksi-galaksi ini diketahui telah memulai pembentukan bintang sejak awal, tetapi dengan kecepatan yang sangat lambat. Secara teori, gravitasi kuat Andromeda seharusnya sudah mengikis cadangan gas yang mendukung pembentukan bintang di galaksi-galaksi ini sejak lama.

Namun, kenyataan yang ditemukan justru bertentangan dengan prediksi model simulasi yang ada.

“Tidak ada yang tahu bagaimana menjelaskannya sejauh ini,” ujar Alessandro Savino, seorang astrofisikawan dari University of California, Berkeley, dalam keterangan tertulis.

Selain itu, survei ini juga mengungkap bahwa sekitar setengah dari galaksi kerdil Andromeda berputar dalam susunan datar dan bergerak secara seragam.

Fenomena pergerakan seperti ini tidak terlihat di galaksi lain, termasuk Bima Sakti. Melalui penelitian ini, para ilmuwan semakin memahami bahwa setiap galaksi memiliki sejarah unik yang tidak dapat disamakan satu dengan lainnya.

Penemuan ini menjadi bukti bahwa alam semesta menyimpan banyak misteri yang menunggu untuk diungkap.

Also Read

Tags

Leave a Comment