Perbaikan jalur mudik di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, tengah dilakukan dengan teknik penambalan yang cukup unik. Titik-titik jalan yang mengalami kerusakan ditutup dengan aspal yang kemudian diratakan dengan cara diinjak-injak tanpa bantuan alat pemadatan mekanis.
Tim PPK 1.1 Jabar dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Agung Satrio, menjelaskan bahwa metode ini memang merupakan salah satu teknik dalam proses penambalan jalan.
“Jenis aspal yang digunakan itu aspal khusus yang tanpa dilakukan pemadatan menggunakan alat,” ujarnya saat ditemui di Karawang pada Selasa (26/3/2025).
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa proses pemadatan terjadi secara alami saat aspal tergilas oleh roda kendaraan yang melintas di atasnya, termasuk melalui pijakan para pekerja yang terlibat dalam perbaikan jalan.
“Aspal itu menutup jalan berlubang sendiri tanpa melalui alat apapun. Pemadatannya tanpa alat, karena jenis aspalnya khusus, cepat padat,” tambahnya.
Pengerjaan ini dilakukan sebagai solusi sementara guna memastikan kelancaran arus mudik Lebaran 2025, mengingat waktu yang terbatas menjelang puncak pergerakan pemudik.
Sebelumnya, beredar sebuah video yang memperlihatkan perbaikan jalan di jalur mudik Kecamatan Klari, Karawang. Video tersebut memicu perbincangan publik karena memperlihatkan sejumlah pekerja beratribut Kementerian PU menaburkan aspal pada lubang jalan tanpa dilakukan pemadatan menggunakan mesin, melainkan dengan cara diinjak-injak.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Karawang, Aep Syaepuloh, menjelaskan bahwa metode yang digunakan telah disesuaikan dengan anggaran yang tersedia.
“Untuk pengerjaan (menabur aspal dan menginjak-injak) merupakan salah satu metode baru pengaspalan dengan kualitas yang hampir sama. Hanya teknis pengerjaannya berbeda dengan pengerjaan aspal curah sebagaimana lazimnya,” jelasnya.
Perbaikan ini diharapkan dapat memperlancar arus lalu lintas para pemudik dan mengurangi risiko kecelakaan akibat jalan berlubang, meskipun sifatnya masih bersifat sementara.
