Hujan deras yang mengguyur kawasan hulu Kabupaten Karawang sejak Minggu (1/3/2025) mengakibatkan ratusan rumah warga di Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Karawang, Jawa Barat, terendam air. Meluapnya Sungai Cibeet dan Citarum memperburuk kondisi, lantaran debit air yang terus meningkat.
Air mulai naik pada Jumat dini hari dan terus bertambah hingga sore ini. Genangan air yang melanda pemukiman warga memiliki ketinggian yang bervariasi, mulai dari 50 sentimeter (cm) hingga melebihi 2 meter. Demi menjaga keselamatan, sebagian warga harus meninggalkan rumah mereka dan mengungsi ke lokasi yang lebih aman.
Tak hanya menyebabkan pemutusan akses jalan, bencana banjir ini juga berdampak pada sejumlah fasilitas umum, seperti Masjid Jamie Azahra, SDN Karangligar 1, PAUD Nusa Indah, Masjid Jami Al Ikhlas, serta satu unit sekolah menengah pertama, SMP Karawang Barat 1.
Adim, seorang warga yang hendak melintas, mengungkapkan bahwa dirinya ingin menuju Tegal Luhur, namun perjalanan terhalang banjir. “Iya saya balik lagi karena air di sana sangat dalam sedada orang dewasa. Ia pun mengatakan banjir ini terjadi sejak dua hari kemarin,” ujar Adim.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang bersama pihak desa melaporkan bahwa sebanyak 303 rumah, 1.190 jiwa, dan 401 keluarga terdampak akibat banjir ini. Sejak malam sebelumnya, warga yang terkena dampak telah mulai mengungsi ke tempat yang lebih aman, dengan saat ini terdapat empat titik pengungsian yang telah disiapkan.
Tim penyelamat terus berupaya melakukan evakuasi serta penanganan di lokasi bencana. Sementara itu, masyarakat yang bermukim di kawasan rawan banjir diimbau untuk tetap siaga, mengingat intensitas curah hujan masih tergolong tinggi.