Gempa bumi berkekuatan 5,7 magnitudo mengguncang kawasan Laut Seram bagian Timur, Provinsi Maluku.
Meski demikian, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menegaskan bahwa gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
BMKG juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum terverifikasi.
Berdasarkan laporan BMKG, gempa terjadi pada Selasa (18/3/2025) pukul 00.32 WIB. Episentrum gempa terdeteksi berada pada koordinat 2,81° Lintang Selatan dan 130,11° Bujur Timur, dengan kedalaman mencapai 24 kilometer di bawah permukaan laut.
Direktur Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengungkapkan bahwa gempa ini dipicu oleh aktivitas tektonik di sesar naik yang berada di kawasan Seram Utara.
Hingga pukul 03.10 WIT atau 01.10 WIB, hasil monitoring BMKG mencatat adanya tiga kali gempa susulan dengan magnitudo tertinggi mencapai 4,4.
Dampak dari gempa ini terasa di beberapa wilayah, terutama Masohi dan Werinama di Seram Timur. BMKG mencatat intensitas guncangan mencapai skala III MMI, yang berarti getaran dirasakan cukup jelas di dalam rumah, seolah-olah ada truk besar yang melintas di sekitar.
BMKG mengingatkan masyarakat untuk tetap mengikuti arahan dari otoritas setempat dan memperoleh informasi resmi melalui kanal resmi BMKG seperti aplikasi daring infoBMKG, media sosial infoBMKG, atau dengan menghubungi kantor BMKG terdekat di Maluku.