Geger di Depok, Menu Cegah Stunting di Posyandu Hanya Sop Sawi Tahu, Bisakah Cegah Stunting?

Menu cegah stunting di posyandu Kota Depok hanya berisi sop sawi tahu, profesor kesehatan anak FKUI menyoroti
Geger di Depok, Menu Cegah Stunting di Posyandu Hanya Sop Sawi Tahu, Bisakah Cegah Stunting?

Tangkapan layar Instagram @infodepok_id


Speak.co.id – Geger terjadi di Depok, Jawa Barat, ketika menu cegah stunting di Posyandu viral di media sosial. Terdiri dari nasi, kuah sup, tahu, dan sawi, ahli kesehatan meragukan efektivitasnya dalam mencegah stunting.

Menu cegah stunting itu diberikan dalam rangka program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di Depok. Makanan-makanan itu ditaruh di dalam toples plastik.

Pada tutup wadah menu cegah stunting itu, terdapat stiker wajah Wali Kota Depok Mohammad Idris dan Wakil Wali Kota Imam Budi Hartono serta tulisan 'Bocah Depok Kudu Sehat, Prestasi Hebat, Stunting Minggat'.

Guru Besar Bidang Ilmu Kesehatan Anak FKUI, Profesor Damayanti Rusli Sjarif, menyatakan bahwa menu tersebut kurang tepat.

Menurutnya, stunting yang disebabkan oleh kekurangan asam amino esensial dan energi jangka panjang, tidak dapat dicegah dengan menu yang dominan tahu dan sawi.

Damayanti menekankan pentingnya protein hewani, seperti ikan, ayam, daging, telur, dan susu, dalam cegah stunting. Sebaliknya, protein nabati seperti tahu memiliki keterbatasan asam amino esensial, membuatnya tidak efektif dalam mencegah stunting.

Meskipun sawi kaya serat, vitamin, dan mineral, Damayanti menyoroti bahwa pada anak di bawah dua tahun, pentingnya zat besi dan vitamin B12 dari pangan hewani. Konsumsi serat pada bayi dapat menghambat penyerapan zat besi dan seng yang esensial dalam pertumbuhan mereka.

"(Program cegah stunting) yang digalakkan oleh Presiden Joko Widodo itu protein hewani. Apa saja? Ikan, ayam, daging, telur, susu. Itu semua protein hewani, tinggal kombinasi. Jadi pemberian menu sawi dan tahu untuk cegah stunting tidak tepat," ujar Damayanti melansir CNNIndonesia.com.

Melansir laman instagram @depok24jam, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Depok mempertanyakan pemberian makanan tambahan kepada anak-anak yang mengalami stunting di kota tersebut.

Dinas Kesehatan Kota Depok disoroti karena menu yang disediakan dinilai tidak memenuhi standar gizi.

Wakil Ketua DPRD Kota Depok, Yeti Wulandari, menyampaikan keluhan dari kader Posyandu terkait distribusi makanan tambahan.

Menurutnya, menu yang diberikan pada hari pertama hanya nasi dan sayur sop, sedangkan pada hari kedua hanya dua bungkus otak-otak.

Yeti mengkritik bahwa menu tersebut tidak sesuai dengan anggaran yang telah dialokasikan sebesar Rp 18.000 per orang, seharusnya dapat menyediakan menu yang lebih baik seperti telur atau susu.

Anggota Komisi D DPRD Kota Depok, Ikravany Hilman, menyoroti program makanan tambahan yang hanya mencakup nasi, kuah, dan tambahan tahu, menganggap hal tersebut kurang memadai.

Persoalan ini telah menjadi pembahasan di DPRD Depok, dan Komisi D telah diperintahkan untuk melakukan investigasi saat rapat paripurna.

***

Luna

Caption foto: Tangkap layar Instagram @infodepok_id

Kata Kunci: menu cegah stunting, Depok, Sop Sawi Tahu 



Follow Google News SPEAK.co.id, dapatkan update berita terbaru!


Tag: Depok
HOMEDEC - 3-6 OKT 2024