Ant International berkolaborasi dalam Program SIRIUS untuk UMKM

Ant International berkolaborasi dalam Program SIRIUS untuk UMKM

UMKM adalah tulang punggung dari setiap pertumbuhan ekonomi, mewakili 90% dari seluruh bisnis dan 50% lapangan kerja di seluruh dunia (Foto: MUI Digital)


Speak.co.id -- Usaha Kecil Menengah ("UKM") mewakili 90% dari seluruh bisnis dan 50% lapangan kerja di seluruh dunia. Namun sayangnya, ukurannya yang terbatas membuat UKM tidak memiliki kemampuan dan mekanisme pengumpulan data untuk pelaporan terkait keberlanjutan.

Kendala UKM tersebut dibaca oleh 13 pemimpin fintech di kawasan Asia Pasifik. Sebagai bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Hidup Program Sirius (Sustainability Innovation for Regenerative & Inclusive Purpose), 13 pemimpin fintech ini resmi meluncurkan program pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam masa transisi menuju keberlanjutan. Hal ini sejalan dengan program Sustainable Development Goals (SGDs) PBB.

Program Sirius merupakan sebuah inisiatif pengetahuan yang dipimpin oleh industri yang bertujuan untuk mendukung UMKM yang beroperasi melalui platform digital dalam perjalanan mereka menuju keberlanjutan.

UMKM, yang merupakan komponen utama dari supply chain perusahaan besar, menghadapi tantangan yang lebih besar dari kompleksitas lanskap pelaporan, kurangnya sumber daya dan pengetahuan untuk menghasilkan laporan keberlanjutan dasar, serta tingginya biaya untuk menggunakan solusi teknologi dan layanan konsultasi untuk mengembangkan solusi pelaporan keberlanjutan yang efektif.

Dengan adanya perusahaan multinasional yang mulai ingin mengurangi jejak karbon mereka bahkan memperluas ekspektasi ini kepada para pemasok mereka, para pedagang lokal dapat memperoleh keunggulan kompetitif dengan mulai memikirkan aspek keberlanjutan.

Terdapat urgensi besar untuk menyerukan upaya dan inovasi kolaboratif antar industri sebagai langkah dalam membantu memfasilitasi UMKM, terutama mereka yang beroperasi di saluran digital, mengatasi bidang-bidang tantangan utama ini.

“Kami selalu berbicara tentang inklusi keuangan dan digital, tetapi inklusi keberlanjutan untuk UMKM menjadi salah satu tantangan yang paling mendesak," ujar Leiming Chen, Chief Sustainability Officer, Ant International dalam keterangan pers yang diterima redaksi.

Leiming Chen menambahkan, para pedagang yang tergabung memainkan peran yang semakin penting dalam ekonomi global dan lokal, sehingga terdapat kebutuhan untuk membekali mereka dengan pola pikir, pengetahuan, dan sumber daya yang tepat untuk melakukan climate action.

Mengingat tingkat kompleksitas akan tugas ini, mulai dari taksonomi dan kerangka kerja tata kelola hingga biaya dan pendidikan, diperlukan upaya kolektif di seluruh sektor publik dan swasta, industri, dan pasar untuk mendorong perubahan ini.

“Dengan pengalaman kami dalam program keberlanjutan yang dipimpin oleh inovasi dan program UMKM, Ant International dengan bangga berkolaborasi dengan mitra seperti Gprnt, IFC, serta mitra industri lainnya dari Program SIRIUS seperti GCash, untuk membuka peluang bagi UMKM dalam bertransformasi menjadi lebih berkelanjutan,”tegasnya.

Sementara itu, Martha Sazon, President and Chief Executive Officer, Gcash mengungkapkan, UMKM adalah tulang punggung dari setiap pertumbuhan ekonomi. Dengan ini, GCash telah menjadi jembatan bagi mereka menuju dunia digital dengan menyediakan perangkat penting - yakni mengubah cara mereka berbisnis.

“Kami tetap berkomitmen untuk membantu UMKM Filipina mencapai kemajuan melalui layanan keuangan yang demokratis, terutama dengan akses kredit yang mudah,” katanya.

Hal senada juga diungkapkan Christina Ongoma, Upstream and Advisory Manager, Financial Institutions Group, East Asia and the Pacific, IFC. Menurutnya, UMKM merupakan tulang punggung ekonomi Asia Pasifik, menyumbang lebih dari 97 persen bisnis dan mempekerjakan lebih dari separuh tenaga kerja. Sementara itu, wilayah kami menyumbang tiga per lima emisi global dari pembangkit listrik dan mencakup banyak negara yang rentan terhadap perubahan iklim.

“Pertumbuhan UMKM yang berkelanjutan sangat penting, karena tidak hanya menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga membuka jalan bagi masa depan yang lebih baik bagi semua,”jelas Christina.

Senada dengan lain, Sopnendu Mohanty, Chief FinTech Officer, Otoritas Moneter Singapura mengungkapkan, Adopsi dompet digital dan solusi pembayaran yang meluas menjadikannya pendorong utama untuk membantu bisnis kecil memulai perjalanan keberlanjutan mereka.

Baca Juga: 13 Lembaga Keuangan Digital Asia Pasifik Dukung Pemberdayakan UMKM Lewat Program Sirius

Adanya Inisiatif industri seperti Program Sirius sangat penting bagi sektor publik dan swasta untuk mengkoordinasikan alat, kerangka kerja, dan teknologi bagi usaha kecil untuk membangun kompetensi keberlanjutan mereka saat bertransisi ke ekonomi hijau.

MAS dengan bangga mendukung Program Sirius dengan memanfaatkan upayanya dalam Project Savannah, mengartikulasikan titik awal yang sama bagi UMKM untuk melaporkan informasi ESG dasar; serta melalui keterlibatan platform Gprnt yang baru dibentuk, yang memanfaatkan teknologi dan otomatisasi untuk menyederhanakan cara UMKM melaporkan informasi tersebut.

“Kami berharap Program Sirius dapat menyatukan lembaga-lembaga keuangan global dan penyedia layanan pembayaran untuk bergabung secara kolektif mendorong pertumbuhan yang lebih inklusif dan berkelanjutan bagi UMKM di seluruh dunia,”pungkasnya.

***



Follow Google News SPEAK.co.id, dapatkan update berita terbaru!


Read more:

13 Lembaga Keuangan Digital Asia Pasifik Dukung Pemberdayakan UMKM Lewat Program Sirius

HOMEDEC - 3-6 OKT 2024