BNI Sekuritas Market Outlook 2024: Prospek dan Tantangan Pasar Keuangan Indonesia

Pertumbuhan PDB Indonesia juga diperkirakan kembali ke normalisasi sekitar 5%. Awal tahun 2024, optimisme pasar akan kembali naik
BNI Sekuritas Market Outlook 2024: Prospek dan Tantangan Pasar Keuangan Indonesia

Ilustrasi Pasar Keuangan Indonesia


Speak.co.id -- PT BNI Sekuritas (BNI Sekuritas) merilis laporan Market Outlook 2024, Kamis (21/12/2023). Berdasarkan laporan tersebut, tahun 2023 telah membawa tantangan besar bagi pasar keuangan global, dimana dunia harus beradaptasi dengan kehidupan pasca pandemi Covid-19.

Seiring perubahan yang terjadi, tahun 2023 dianggap menjadi awal dari penyesuaian diri terhadap kondisi yang baru. Sedangkan, tahun 2024 dianggap sebagai tahun normalisasi.

SEVP Research BNI Sekuritas Erwan Teguh mengungkapkan bahwa pada tahun 2023, gejolak ekonomi diwarnai oleh ketidakpastian. Stimulus ekonomi dari era pandemi mendorong pergerakan di pasar investasi, namun ketakutan akan resesi menjadi fokus bersama, terutama terkait kebijakan suku bunga AS yang menurun di tengah risiko inflasi yang begitu mengkhawatirkan.

Erwan menambahkan bahwa pada bulan Maret 2023 fluktuasi risiko terlihat pada bank-bank kelas menengah AS, yang menambah kekhawatiran pasar. China juga mengalami kesulitan dalam pemulihan ekonominya meskipun telah membuka kembali perekonomian lebih awal dari yang diperkirakan. Namun, pada paruh kedua tahun 2023, sentimen mulai membaik dengan harapan pasar beralih dari stagflasi ke narasi "soft landing", meskipun kemudian terdapat kekhawatiran bahwa suku bunga kemungkinan akan berada di level yang tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.

Sementara itu, Indonesia juga menghadapi tantangan serupa dalam beradaptasi dengan lingkungan pasca pandemi. Penurunan tajam dalam harga komoditas utama dan lonjakan harga beras menjadi penghambat utama, yang memaksa bank sentral untuk meningkatkan suku bunga pada Oktober 2023 secara tak terduga. Namun, pada November 2023, Bank Indonesia menghentikan kenaikan suku bunga karena stabilnya nilai tukar Rupiah yang menguat sekitar 2,5% secara bulanan.

Proyeksi Tahun 2024

Memasuki tahun 2024, optimisme pasar akan kembali naik. Kekhawatiran terhadap inflasi dan resesi mulai mereda, dengan proyeksi pertumbuhan yang diharapkan akan kembali normal seiring dengan tren sebelum pandemi.

“China tetap menjadi perhatian khusus dengan banyaknya konsensus yang pesimis terkait risiko sektor properti, tantangan demografis, dan restrukturisasi rantai pasokan global. Meskipun demikian, hubungan AS-China mungkin telah mencapai titik terendahnya, dan risiko tinggi geopolitik tercermin dalam konflik Israel-Gaza yang berpotensi meluas,” ungkap Erwan dalam siaran pers yang diterima redaksi Speak.co.id.

Pertumbuhan PDB Indonesia juga diperkirakan kembali ke normalisasi sekitar 5%, dengan risiko inflasi yang mungkin meningkat karena fenomena cuaca El-Nino. Namun, Tim makroekonomi kami memperkirakan Bank Indonesia akan melakukan pemotongan suku bunga sebesar 50 bps pada akhir 2024 sebagai langkah dalam mendukung pertumbuhan.

Proyeksi pertumbuhan agregat laba bersih diperkirakan sebesar 8%/11% pada FY24F, didorong oleh sektor konsumen dan keuangan, dengan risiko penurunan masih berasal dari perusahaan komoditas.

***



Follow Google News SPEAK.co.id, dapatkan update berita terbaru!


Read more:

Mandiri Sekuritas Gelar Kegiatan Literasi Keuangan, Beasiswa dan Donasi

BNI Sekuritas Bersama Dompet Dhuafa Gelar Program #BIONSBerbagi Ramadhan

BNI Sekuritas Raih 4 Penghargaan Alpha Southeast Asia 17th Annual Best Deal & Solution Awards 2023

BNI Sekuritas Fokus Tingkatkan Transaksi Lewat Program Live Trading

BNI Sekuritas Market Outlook 2024: Prospek Saham dan Strategi Posisi Investasi

HOMEDEC - 3-6 OKT 2024