Tangerang Selatan mengalami bencana banjir yang mengakibatkan dampak luas bagi warganya. Dilaporkan sekitar 1.000 kepala keluarga (KK) harus menghadapi genangan air yang melanda sejumlah kawasan di kota tersebut.
Komandan Pleton (Danton) Satuan Tugas (Satgas) BPBD Tangerang Selatan, Dian Wiryawan, menyampaikan bahwa ribuan KK yang terkena dampak berasal dari 11 titik banjir yang tersebar di berbagai wilayah. Meskipun sebagian besar genangan telah surut, masih terdapat empat lokasi yang masih tergenang, dengan tingkat keparahan tertinggi terjadi di Perumahan Maharta.
“Alhamdulillah dari 11 tinggal 4 yang belum surut. Ada di Jalan Ceger Taman Mangu, Kavling Bulak Pondok Kacang Timur, Komplek Maharta, lalu di Puri Bintaro Indah Jombang. Yang tertinggi ada di Maharta,” kata Dian Wiryawan dilansir Antara, Selasa (4/3/2025).
Di kawasan Perumahan Maharta, banjir telah menyebabkan ratusan rumah terendam. Beberapa warga yang terdampak memilih mengungsi ke tempat yang lebih aman guna menghindari risiko yang lebih besar.
“Terdampak kurang lebih ada 1.000 KK, 700 rumah. Selain hujan deras disebabkan oleh meluapnya Kali Serua,” jelas dia.
Sementara itu, kondisi di Pasar Ceger juga ikut terdampak oleh banjir. Air dengan ketinggian sekitar 30-40 sentimeter telah menggenangi area pasar, menyebabkan aktivitas perdagangan lumpuh.
“Hujan dari pukul 22.00 WIB tidak berhenti-henti. Banjirnya dari pukul 01.00 WIB. Barang yang rusak bahan dagangan baju dan jilbab, makanya ini kita rendam yang masih bisa dibersihkan,” ujar Nia, salah satu pedagang baju di Pasar Ceger.
Menurut Nia, peristiwa ini merupakan kejadian yang belum pernah terjadi sebelumnya. Operasional pasar pun untuk sementara dihentikan guna menunggu kondisi kembali normal.
“Info dari pengelola ditutup sementara. Kalau toko saya kemungkinan akan tutup selama tiga hari. Dari 2012, baru kali ini kebanjiran dari awal jualan di sini, biasanya banjir cuma di jalannya saja,” jelasnya.
Banjir ini juga mengakibatkan para pedagang mengalami kerugian. Banyak barang dagangan yang basah akibat terendam air, meskipun beberapa masih dapat diselamatkan.
“Kerugian sih pasti, tapi yang basah ini masih bisa dibersihkan dijemur. Untungnya tidak banyak lumpurnya jadi barang-barang masih bisa diselamatkan,” kata dia.
Hingga saat ini, pemerintah daerah bersama tim BPBD terus berupaya mengatasi genangan air dan membantu warga yang terdampak, agar aktivitas masyarakat dapat kembali normal sesegera mungkin.